Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Kamis (30/1/2014). Rupiah mencoba bertahan atas posisinya di tengah tekanan jual sehari sebelum libur Hari Raya Imlek plus akhir pekan.
Sesuai perkiraan awal, The Federal Reserve akhirnya kembali memangkas besaran Quantitative Easing menjadi 65 miliar dollar AS pada FOMC terakhir yang dipimpin oleh Ben Bernanke.
Di dalam pernyataannya, terlihat the Fed yang cukup puas dengan perkembangan data ekonomi sebulan ke belakang walaupun belum ada kepuasan yang berarti terhadap perkembangan data pasar tenaga kerja. Reaksi pasar cukup bervariasi.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, dollar index dan yield US Treasury justru turun setelah pengumuman. Yield US Treasury bahkan turun hingga 2,68 persen. Reaksi negatif justru diperlihatkan S&P 500 yang terpangkas 1,02 persen.
"Bagi rupiah sendiri sentimen global menjadi sentimen utama. Walaupun penguatan masih terasa sampai kemarin pada aset keuangan rupiah, aksi jual sepertinya akan kembali terjadi satu hari menjelang libur imlek," sebutnya.
Indeks sejumlah mata uang di Asia pun bergerak melemah pagi ini.
Kompas
0 komentar:
Posting Komentar